UPTD Puskesmas Ngampel Serahkan Bantuan Pangan

  • Admin Desa
  • Apr 17, 2018

PUTATGEDE (17/04/2018). Program Pemberian Bantuan Pangan ini bekerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kendal. Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Ngampel (Ibu dr. Sri Rochayati) hari ini menerjunkan Tim sebanyak 3 (tiga) orang (Ibu Rum Amaniyah, S.Gz, Bapak Indarjo dan Ibu Listyawati, A.Md.Keb) untuk melakukan serah terima Bantuan Pangan bagi Balita Gizi Buruk atau Gizi Kurang / Balita Kurus dengan indikator Keluarga Kurang Mampu, di wilayah Kecamatan Ngampel. Untuk Desa Putatgede sendiri terdapat 12 (dua belas) anak dengan umur antara 0 - 60 bulan, terdaftar penerima bantuan dengan kriteria gizi buruk, 1 (satu) diantara penerima 15 Kg karena tercatat merupakan balita balita gizi kurang dan berada di bawah garis merah (BGM) dan lainnya menerima 10 Kg beras tercatat balita gizi kurang.

Bpk. Supriyadi, selaku Kepala Desa Putatgede menyambut baik Program tersebut, dengan harapan untuk kedepannya akan bekerjasama dengan Bidan Desa akan terus berupaya untuk menekan angka tersebut, dengan terus memberikan penyuluhan kesehatan melalui pos-pos kegiatan posyandu.
[gallery type="slideshow" size="full" ids="4078,4077,4076,4075,4073,4072" orderby="rand"] Menurut Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal (Endang Jumini), seperti yang sampaikan kepada  jateng.tribunnews.com, beliau mengatakan : "bahwa tugas penanganan penderita gizi buruk bukan semata-mata kewajiban DKK, melainkan tugas bersama lintas sektoral terkait, seperti Dinas Sosial, Ketahanan Pangan, dan Bapermaspemdes." Endang menjelaskan, penderita gizi buruk ternyata tidak selalu karena faktor ekonomi, tapi ada pula yang disebabkan penyakit bawaan sejak lahir. Penderita gizi buruk harus segera ditangani, karena bisa berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasan anak. Sayang, sejak tahun 2013, pihak provinsi tidak lagi memberikan bantuan perawatan, seperti tahun-tahun sebelumnya. "Dulu ada bantuan dari provinsi melalui DKK untuk disalurkan ke penderita, tapi sejak tahun 2013 dihentikan," kata Endang. Selain penderita gizi buruk, DKK juga mencatat adanya anak-anak yang mengalami kekurangan gizi. Dari jumlah balita 73.455 anak, terdapat 2.399 balita yang kekurangan gizi. Jumlah terbanyak ada di wilayah Puskesmas Kendal 1, yakni sebanyak 234 anak, Patebon 2 sebanyak 228 anak, dan Ngampel sebanyak 193 anak.