Sedih Tak Bisa Menjebol Password Wifi Tetangga Akhirnya Move On

  • Admin Desa
  • Aug 29, 2019

Putatgede - Dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, tepatnya tanggal 31 Oktober 2011, Jaringan Internet yang diberikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal kepada Pemerintah Desa Putatgede, telah dirasakan manfaatnya oleh Aparatur Desa dan masyarakat sekitar. Dengan menambahkan satu alat lagi untuk membagi jaringan tersebut melalui Wireless Hotspot. Hotspot tersebut memang gratis disediakan untuk kalangan masyarakat. Pemanfatannya di kalangan jam kantor, digunakan oleh Aparatur Desa untuk menunjang pelayanan administrasi kependudukan dan menyampaikan informasi kegiatan desa seperti pengiriman data melalui email dan pengelolaan Sistem Informasi Desa (SID). Sedangkan anak-anak terbagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu anak-anak usia Sekolah Dasar dan anak usia sekolah lanjutan menengah (SLTP). Untuk kaum muda-mudi terdiri dari usia Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) dan mereka yang belum menikah. Rata-rata anak-anak usia sekolah dasar, mereka menggunakannya untuk bermain Video Game Mobile Legend. Yaaacchh… namanya juga anak-anak, mereka bergerombol bersatu dengan menggunakan jari-jari mereka dengan asyik sambil berteriak-teriak dan tertawa hahaha.. hihihi…. Untuk sisi positif jika terpasang di balai desa adalah anak-anak yang berkumpul ini terbiasa berselancar di dunia maya, sehingga informasi bisa terupdate cepat, namun sisi yang lain adalah ketika mereka mengklik sesuatu film porno atau gambar yang mudah dilihat di fasilitas yang ada akan mempunyai dampak yang bisa membahayakan pengguna. Satu orang saja yang bisa, maka akan bisa menyebarluaskan informasi dalam itungan detik. Bagi kaum anak sekolah lanjutan, mereka menggunakannya untuk tugas-tugas sekolah mereka. Walaupun di selingin dengan kebutuhan pribadi mereka. Namun beda lagi ketika memasuki jam malam, banyak warga yang sudah menikah menggunakannya untuk keperluan rumah tangga mereka (emang.. alat-alat dapur.. hehehe..). Bagi mereka yang sudah menikah dan suami/istri mereka yang berada diluar negeri, dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi. Cerita dari tahun yang lalu banyak orangtua yang mencari anaknya menjadi penasaran, kenapa anak kok sering berkumpul bersama di balaidesa, padahal tidak ada fasilitas bermain yang disediakan, akhirnya beberapa orangtua langsung mendatangi lokasi bergerombolnya anak-anak tersebut, oh ternyata gara-gara wifi tanpa pasword inilah yang mempercepat anak sebaya ini berkumpul sambil online. Fenomena seperti diatas ini, membuat pihak Pemerintah Desa merancang sinyal wifi yang diakses tersebut bisa terkontrol secara kontinyu dengan menggunakan tambahan mikrotik dan melakukan Blocking Acces pada halaman tertentu. Agar pemanfaatan wifi balai desa bisa aman dari pengguna anak-anak. Selain itu juga setiap pemakai jaringan terdaftar dan diberikan user password masing-masing. Dan untuk jam-jam tertentu juga akses internet tersebut otomatis tak bisa terkoneksi ke jaringan. Itulah sekelumit cerita, manfaat adanya jaringan internet wireless yang ada di Kantor Balai Desa Putatgede setiap harinya.