Melirik Kegiatan Posyandu Desa Putatgede

  • Jul 10, 2018
  • Admin Desa

PUTATGEDE.DESA.ID - Pagi tadi telah dilaksanakan kegiatan Posyandu, di beberapa titik antara lain :

  1. Pos Lestari I bertempat di Dukuh Putat Siring,
  2. Pos Lestari II bertempat di Polindes Desa Putatgede,
  3. Pos Lestari III bertempat di Dukuh Putat Krajan,
  4. Pos Lestari IV bertempat di Dukuh Putat Kulon,
A. Pengertian Posyandu Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. B. Bentuk kegiatan Posyandu Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain: 1) Kesehatan Ibu dan Anak
  • Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
  • Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral
  • Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
  • Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
2) Keluarga Berencana
  • Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
  • Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3) Immunisasi
  • Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi.
4) Peningkatan gizi
  • Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
  • Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui
  • Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun
5) Penanggulangan Diare Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
  1. Kesehatan Ibu dan Anak
  2. Keluarga Berencana
  3. Immunisasi
  4. Peningkatan gizi
  5. Penanggulangan Diare
  6. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman
  7. Penyediaan Obat essensial.
C. Pembentukan Posyandu Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
  1. Pos penimbangan balita
  2. Pos immunisasi
  3. Pos keluarga berencana desa
  4. Pos kesehatan
  5. Pos lainnya yang dibentuk baru.
D. Alasan Pendirian Posyandu Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
  1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
  2. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).
E. Penyelenggara Posyandu
  1. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Bidan Desa dan Puskesmas
  2. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).
F. Lokasi / Letak Posyandu Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:
  1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
  2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
  3. Dapat merupakan lokal tersendiri
  4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.
G. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi: 1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
  • a) Penimbangan bulanan
  • b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
  • c) Immunisasi bayi 3-14 bulan
  • d) Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare
  • e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
  • a) Pemeriksaan kesehatan umum
  • b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas
  • c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi
  • d) Immunisasi TT untuk ibu hamil
  • e) Penyuluhan kesehatan dan KB
  • f) Pemberian alat kontrasespsi KB
  • g) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
  • h) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
  • i) Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).
Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah kesehatan, kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:
  • a) Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.
  • b) Balita yang berat badanya di bawah garis merah.
  • c) Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.
  • d) Balita yang mencret.
  • e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.
  • f) Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan terlambat.
  • g) Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.
  • h) Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus menerus (Depkes RI-Unicef, 2000).
Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa; 1) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok SKDN. 2) Membahas bersama – sama kegiatan lain atas saran petugas. 3) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti penyuluhan. Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa: 1) Melaksanakan kunjungan rumah. 2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan UPGK. 3) Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga. 4) Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan ketrampilan (Depkes RI-Unicef, 2000). Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu, maka mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:
  • a) Bidan desa.
  • b) Kepala Desa.
  • c) Tokoh masyarakat / tokoh agama.
  • d) Petugas LKMD, RT, RW.
  • e) Tim Penggerak PKK.
  • f) Petugas PLKB.
  • g) Petugas pertanian ( PPL ).
  • h) Tutor dari P dan K.
H. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari: 1) Aspek komunikasi. 2) Tehnik berpidato. 3) Kepemimpinan yang mendukung Posyandu. 4) Proses pengembangan. 5) Tehnik pergerakan peranserta masyarakat. 6) Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu berupa:
  • Cara melakukan pendataan / pencatatan.
  • Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat.
7) Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu.